Jakarta, 6 September 2014
SORE hari sepulang melakukan kegiatan untuk sebuah produk bersama Firman Utina, Andik Vermansah, dan Ahmad Bustomi saya menyempatkan diri untuk menikmati secangkir kopi hitam di teras belakang rumah. Mengapa kopi, dan bukan teh seperti biasanya? Ialah kesibukan saya sejak pagi hari yang lumayan padat dan melelahkan, sehingga membuat saya merasa butuh sesuatu yang lebih kuat, dari hanya sekadar teh panas tanpa gula.
Kemarin (5 September 2014) di pertandingan terakhir penyisihan group wilayah barat, Pelita Bandung Raya berhasil mengandas perlawanan tuan rumah Persita Tangerang, dengan skor 3:1 di Stadion Singaperbangsa Karawang. Kemenangan tersebut membuat PBR naik ke peringkat 4, sekaligus mengunci satu tiket ke babak 8 besar. Menggeser Persija Jakarta, yang pada akhirnya harus puas mengakhiri kompetisi musim ini dengan beradadi peringkat ke-5 wilayah barat.
Setelah pertandingan, banyak sekali pertanyaan yang ditujukan kepada saya. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan keberhasilan PBR lolos ke babak 8 besar, dan juga kegagalan Persija untuk melaju ke babak berikutnya. Di bawah ini, saya ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dan coba merangkumnya menjadi sebuah interview. Semoga tulisan ini dapat mewakili dan menjawab, semua pertanyaan yang rekan-rekan tujukan kepada saya.
1. Selamat akhirnya Pelita Bandung Raya lolos ke babak 8 besar.
# Alhamdulillah. Terima kasih.
2. Banyak pihak terkejut dengan lolosnya Pelita Bandung Raya, bisa diceritakan bagaimana perjalanannya hingga akhirnya bisa ke babak selanjutnya?
# Bagi kebanyakan orang mungkin ini kejutan, tapi bagi kami saya pikir tidak, karena kami tahu betul kapasitas kami, dan apa yang mampu kami capai sebagai sebuah tim.
PBR adalah tim baru yang sebagian besar diisi para pemain muda. Kami selalu memposisikan diri sebagai underdog, setiap pertandingan adalah besar. Hal tersebut membuat kami selalu dapat bermain lepas, dan mengeluarkan kemampuan terbaik.
3. Start musim yang kurang mulus dari seorang Bepe, tapi setelah membuat gol di GBK ke gawang Persija, Anda melaju dengan gol-gol lainnya. Punya alasannya?
# Di awal musim saya memiliki masalah dengan kebugaran. Tidak dapat dimungkiri, sempat istirahat selama satu musim membuat kondisi saya tidak fit dan rawan cedera. Butuh kerja sangat keras untuk kembali ke level yang seharusnya.
4. Dari sembilan gol yang Anda cetak di penyisihan wilayah barat, tiga diantaranya merobek gawang Andritany (Persija). Apa artinya bagi Anda?
# Bambang Pamungkas adalah seorang pemain yang hidup dari mencetak gol. Dan akan terus berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya. Di tim mana pun ia bermain, dan melawan siapa pun.
Jika gol itu bersarang ke tim yang telah membesarkan nama saya, maka hal itu hanya wujud dari sebuah loyalitas dan totalitas saya terhadap profesi saya. Tidak lebih dan tidak kurang.
5. Persija, tim yang pernah Anda bela belasan tahun dan selalu ada di hati Anda, kini telah tersisih. Secara langsung atau tidak, gol-gol Anda lah yang membuat Persija tersingkir. Komentar Anda?
# Keluarnya Persija Jakarta dari jajaran klub papan atas musim ini jelas sangat menyakitkan. Hal tersebut tentu meninggalkan luka mendalam bagi Persija dan the Jakmania. Dan untuk itu saya turut ber-empati.
Namun jika gol-gol saya bagi Pelita Bandung Raya dianggap menjadi faktor penyebab tersingkirnya Persija, maka saya pikir penilaian tersebut kurang tepat dan salah kaprah.
6. Faktanya tidak sedikit pendukung Persija Jakarta yang berpikir jika Anda adalah aktor utama yang telah menyingkirkan Persija, dan oleh karena itu mereka menganggap Anda sebagai penghianat. Tanggapan Anda?
# Begini, saya adalah pemain Pelita Bandung Raya. Memberikan kemampuan terbaik kepada klub yang saya bela adalah kewajiban saya. Apapun hasil yang diperoleh Pelita Bandung Raya adalah menjadi tanggung jawab seluruh komponen di dalam tim, termasuk juga saya.
Seharusnya demikian juga dengan Persija. Hasil yang mereka raih menjadi tanggung jawab seluruh komponen di dalam tim Persija. Kesalahan terbesar mereka adalah terlalu banyak membuang poin di kandang, terutama di tiga laga kandang terakhir.
Namun pada akhirnya, sudut pandang pemain dan suporter dalam beberapa hal memang selalu berbeda.
7. Artinya?
# Artinya, koreksi itu sebaiknya dilakukan ke dalam, bukan keluar. Karena mereka yang terbiasa menyalahkan keadaan atau orang lain, tidak akan pernah belajar.
8. Anda rela vakum 1 musim dari kompetisi karena memperjuangkan sebuah kebenaran yang Anda yakini. Sekarang Anda telah kembali dengan seragam tim berbeda dan langsung lolos putaran final. Apakah Anda ingin katakan ini buah dari pengorbanan atau pembuktian dari kebenaran itu?
# Tidak juga dapat dikatakan demikian, perjuangan saya di luar dan di dalam lapangan adalah dua hal yang berbeda. Di luar saya berjuang atas nama seluruh pemain profesional di Indonesia. Sedang di dalam saya berjuang untuk diri sendiri, orang-orang yang saya cintai, dan klub yang saya bela. Jadi saya pikir esensi dan tujuannya berbeda.
Namun saya tidak memungkiri, jika dalam hidup tidak ada pengorbanan yang sia-sia, demikian sejarah selalu mencatatnya.
9. Pesan apa yang ingin Anda bagi kepada publik tentang pasang-surut seorang Bepe dalam 2 tahun terakhir?
# Saya persilakan kepada masyarakat untuk menilai sendiri, dan saya akan menerimanya dengan lapang dada, apapun itu. Toh pada akhirnya saya tetap memegang prinsip saya, bahwa siapa pun berhak untuk menilai diri saya, namun mereka tidak berhak untuk mengatur jalan hidup saya.
10. Anda sukses mengantar PBR ke 8 Besar. Pernah terbayangkan sebelumnya?
# Saya adalah pribadi yang selalu berusaha untuk berpikir positif, percaya diri, dan optimis. Musim ini Pelita Bandung Raya dibangun di atas pondasi yang kuat, dan benar. Kali pertama menginjakkan kaki di Pusdikajen Lembang (Markas PBR), saya percaya bahwa tim ini akan memberikan warna tersendiri di persepakbolaan Indonesia musim ini. Dan itu dibuktikan dengan lolos ke 8 besar.
11. Selanjutnya bagaimana peluang di 8 Besar?
# Tim ini diisi dengan begitu banyak pemain muda, pemain-pemain yang memiliki motivasi tinggi, mau bekerja keras, serta yang paling penting adalah keinginan untuk terus belajar.
Semangat tersebut membuat mereka selalu lepas dalam bermain dan tidak gentar melawan siapa pun. Mengenai hasil, kita lihat saja nanti. Satu yang pasti, setiap partai di babak 8 besar akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi masa depan karir mereka.
12. Anda selalu memakai ban kapten berwarna oranye, meski Anda sudah tak lagi bersama Persija. Apa maksudnya?
# Semua orang tahu jika jiwa saya berwarna oranye, berjibaku mengenakan ornamen berwarna orange (walau hanya sedikit) selalu mampu menaikkan adrenalin saya.
Namun hal tersebut tidak serta-merta membuat saya akan bermain setengah hati ketika harus berhadapan dengan Persija. Apa yang tersaji dalam dua pertemuan kami musim ini dapat menjadi bukti, jika saya adalah pribadi yang selalu mengedepankan kewajiban dan tanggung jawab, di atas rasa cinta.
13. Jujur, apakah Anda masih punya keinginan kembali ke Persija suatu saat nanti?
# Persija adalah keluarga saya, kembali ke rumah akan selalu menjadi suatu hal yang menyenangkan. Dan apakah suatu saat nanti saya akan kembali ke sana? Biar waktu yang akan menjawab.
Selesai....