Mungkin ungkapan “Alon-alon waton kelakon” sering terdengar dan terasa tidak asing di telinga kita, walaupun tidak semua mengerti betul akan artinya. Bagi mereka yang mempunyai garis keturunan sebagai orang Jawa seperti saya pasti tahu betul arti dari ungkapan tersebut di atas. Akan tetapi bagi mereka yang bukan keturunan Jawa mungkin kurang begitu mengerti walaupun sering mendengarnya. Biasanya ungkapan ini ditujukan kepada seseorang yang akan melakukan perjalanan ke sesuatu tempat. Ungkapan ini kurang lebih artinya tidak perlu terburu-buru, sabar dan lebih cermat, yang terpenting berhasil sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Mungkin manajemen Persija sekarang termasuk penganut ungkapan “Alon-alon waton kelakon”, mengingat sampai saat ini Persija masih adem ayem dan terlihat sangat berhati-hati dalam menyusun pasukan untuk mengarungi kompetisi kasta tertinggi sepakbola di negeri ini, yang tahun depan yg akan belabel “Indonesian Super League”..


Seperti kita ketahui, tim kebanggaan warga Jakarta ini terkesan malu-malu dan sedikit tertutup dalam melakukan perburuan pemain, berbeda dengan para kompetitornya seperti Persib Bandung dan Persik Kediri yang terlihat sangat agresif dalam melakukan gebrakan-gebrakan untuk menatap musim depan. Setelah gagal total musim lalu, Persib berusaha untuk jor-joran dalam menyusun squad. Setelah memastikan para pilar musim lalu tetap bertahan, seperti Tema Musadat, Salim Alydrus, Suwitha, Nova Arianto, Zaenal Arief dan Eka Ramdani, mereka juga berhasil mendatangkan Maman Abdurahman dan Harry Salisburi dari PSIS Semarang, Hilton Moreira dan Airlangga Sucipto dari Deltras sidoarjo dan juga berhasil membajak Atep dari seteru utamanya Persija Jakarta. Sedangkan Persik Kediri tahun depan layak diberi gelar tim bertabur bintang setelah mereka berhasil menarik gerbong pemain dari PSMS, seperti Markus Horison, Legimin Raharjo, Saktiawan Sinaga dan Usep Munandar. Persik juga berhasil mendapatkan tanda tangan Hamka Hamzah dan M. Roby dari Persija, belum lagi komposisi lama yang tetap bertahan seperti Cristian Gonzales, Danilo Fernando, Aris Indarto, Harianto, dll. Dengan materi seperti itu, tentu Persib dan Persik pantas diunggulkan untuk menjuarai Super liga musim depan disamping Sang Double Winner tahun lalu Sriwijaya FC..


Beberapa waktu yang lalu ada beberapa simpatisan Persija yang bertanya kepada saya “Apa yang terjadi dengan Persija dan mengapa mereka terkesan sangat terlambat..?”. Lalu saya menjawab tergantung dari sudut mana kita membandingkannya, jika dibandingkan dengan Persib dan Persik, jelas Persija kalah agresif dan terkesan lambat akan tetapi jika dibandingkan dengan tim besar lainnya seperti PSM Makasar yang juga masih tenang atau PSMS yang malah belum berani memastikan akan ikut gelaran liga super karena berbagai macam kendala jelas Persija masih lebih baik. Walaupun belum ada satupun pemain yang menandatangani kontrak secara resmi akan tetapi 80% squad yang diinginkan oleh pelatih kepala, Danurwindo, secara lisan sudah menyatakan sepakat untuk membela panji Persija. Para pemain pilar musim lalu seperti duet striker lokal Aliyudin dan Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Leonard Tupamahu, Abanda Herman, Agus Indra, I wayan Gangga Mudana, Mulky Alifa Hakim dan M. Ilham diperkirakan akan tetap berbaju macan musim depan. Kemungkinan Persija juga akan kedatangan Hendro Kartiko, Ponaryo dan beberapa bintang lagi yang masih ditutup rapat namanya oleh manajemen. Jika berita itu benar tentu kekuatan Macan Kemayoran besutan Danurwindo tidak bisa dipandang sebelah mata, belum lagi jika Persija mampu memaksimalkan kuota 4 pemain asing lagi yang masih dimiliki Persija. Dengan pemain yang berkualitas tentu para kontestan liga super tahun depan pantas untuk cemas karena dengan materi sedemikian rupa tentunya Persija akan “Mengaung” musim depan..


Mengapa saya katakan Persija menganut faham “Alon-alon waton kelakon”? karena saya melihat Persija musim ini berusaha untuk berhati-hati, cermat dan sangat detail dalam menyusun satu demi satu rencana agar dapat mengarungi musim depan dengan baik, selamat dan pada akhirnya mampu sampai kepada tujuan utamanya yaitu menjuarai liga super tahun depan. Walaupun terkesan tidak agresif, tetapi sebenarnya secara diam-diam Persija tengah menyusun sebuah pasukan yang tidak saja baik secara materi, akan tetapi juga siap secara mental. Karena sebenarnya masalah mental juaralah kelemahan terbesar Macan Kemayoran musim lalu. Kita doakan semoga apapun rencana manajemen Persija untuk menatap musim depan akan berbuah manis, sehingga mampu mengembalikan kebesaran Persija dan mampu menghapus dahaga seluruh masyarakat Jakarta akan gelar yang selama ini diidam-idamkan setelah terakhir kali singgah di ibukota 8 tahun lalu. Semoga musim depan Persija tetap menjadi kebanggaan The Jakmania dan seluruh warga Jakarta… Persija Jakarta oooo… Persija Jakarta oooo…